JANGAN TERHALANG OLEH HARTA DAN KELUARGA UNTUK BERDZIKIR
Janganlah harta dan keluarga menghalangi engkau dari berdzikir kepada Allah. Dengan kata lain: "Carilah Harta Dengan Halal Dan Nafkahilah Keluargamu Dengan Penuh Keikhlasan".
Peliharalah hartamu dengan cara:
1. Apabila telah mencapai nisabnya, maka keluarkanlah zakatnya.
2. Setiap mendapatkan harta dalam bentuk apapun, maka keluarkanlah infaqnya.
3. Apabila menginginkan sesuatu tentang dunia, maka keluarkanlah kifaratnya sebagai alat penebus keinginan tersebut.
4. Berikanlah zakat, infaq dan kifarat tersebut kepada:
1) Walidaini
(kedua orang tua dan mertua serta orang yang menjadi gurumu dalam agama).
2) Aqrobaini
(saudara, seperti kakak atau adik, paman atau bibi).
3) Yatama
(anak yatim)
4) Fuqoro
(orang yang menginkan diberi olehmu).
5) Masakin
(orang-orang yang hidupnya susah).
6) Riqob
(orang-orang yang menjadi khodammu, seperti pegawai atau pembantumu).
7) Ghorim
(orang-orang yang terbelit hutang).
8) Amilin
(orang yang mengurus peribadatan).
9) Sailin
(peminta-minta).
10) Ibnu Sabil
(orang yang sedang berpergian untuk kepentingan agama).
11) Sabilillah
(orang yang menyampaikan agama).
12) Muallaf
(orang yang baru belajar agama).
Beribadahlah dari mulai sekarang sebelum engkau kaya, sebelum tua, sebelum sehat.
Gunakan harta secukupnya, jangan berlebihan, dan janganlah memaksakan sesuatu keinginan lebih dari keinginan (besar pasak dari pada tiang), dan merasa cukuplah akan harta yang diterima walaupun jauh dari keinginan (qona'ah).
Laksanakan ibadah walaupun merasa terpaksa, agar menjadi biasa.
Rajinlah berdzikir, agar mendapatkan berkah sehingga dapat menyeimbangkan antara harta dan keluarga dengan ibadah.
***
Sumber Kajian:
Wejangan Pangersa Abah tanggal 10 April 1970 M / 11 Shofar 1390 H